Tulus Murni
Selasa, 18 November 2014
Wiro Sableng #4 : Keris Tumbal Wilayuda
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
PROLOG
SUARA beradunya berbagai macam senjata, suara bentakan garang ganas yang menggeledek di berbagai penjuru, suara pekik jerit kematiansera suara mereka yang merintih dalam keadaan terluka parah dan menjelang meregang nyawa, semuanya menjadi satu menimbulkan suasana maut yang menggidikkan!
Di mana-mana darah membanjir! Di mana-mana bertebaran sosok-sosok tubuh tanpa nyawa! Bau anyir darah memegapkan nafas, menggerindingkan bulu roma! Pertempuran itu berjalan terus, korban semakin banyak yang bergelimpangan, mati dalam cara berbagai rupa. Ada yang terbabat putus batang lehernya. Ada yang robek besar perutnya sampai ususnya menjela-jela. Kepala yang hampir terbelah, kepala yang pecah, dada yang tertancap tombak. Kutungan-kutungan tangan serta kaki!
Di dalam istana keadaan lebih mengerikan lagi. Mereka yang masih setia dan berjuang mempertahnkan tahta kerajaan, yang tak mau menyerah kepada kaum pemberontak meski jumlah mereka semakin sedikit, terpaksa menemui kematian, gugur dimakan senjata lawan!
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #4 : Keris Tumbal Wilayuda - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 17 November 2014
Asal Usul Hari Cengbeng
Cheng Beng, Hari Penghormatan Leluhur
Setiap tanggal 4 atau 5 April, menurut tradisi Tionghoa, adalah hari Cheng Beng (Mandarin: Qingming). Di mana menurut tradisi Tionghoa, orang akan beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman orang tua atau para leluhurnya untuk melakukan upacara penghormatan. Biasanya upacara penghormatan ini dilakukan dengan berbagai jenis, misalnya saja membersihkan kuburan, menebarkan kertas sampai dengan membakar kertas yang sering dikenal dengan Gincua (mandarin: Yinzhi=kertas perak).
Cheng beng adalah salah satu dari 24 Jieqi yang ditentukan berdasarkan posisi bumi terhadap matahari. Pada Kalender Gregorian AWAL (bukan akhir!) Cheng beng jatuh pada tanggal 5 April atau 4 April. Bila kita artikan kata Cheng beng, maka Cheng berarti cerah dan Beng artinya terang sehingga bila digabungkan maka Chengbeng berarti terang dan cerah.
Saat Chengbeng ideal untuk berziarah dan membersihkan makam karena cuaca yang bagus (cuaca cerah, langit terang). Apalagi pada jaman dahulu lokasi pemakaman cukup jauh dari tempat pemukiman. Bahkan bila ada orang yang tinggal jauh dari kampung halamannya, mereka akan berusaha untuk pulang ke kampung halamannya, khusus untuk melakukan upacara penghormatan para luluhur.
Sejarah Cheng Beng
Sejarah Cheng beng dimulai sejak dulu kala dan sulit dilacak kapan dimulainya.
Pada dinasti Zhou, awalnya tradisi ini merupakan suatu upacara yang ber
... baca selengkapnya di Asal Usul Hari Cengbeng - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Posyantek Pasar Rebo Jakarta
KPMP sebagai Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Adm Jakarta Timur, berpartisipasi pada KSN adalah Kesetiakawanan Sosial Nasional oleh Kemensos, tanggal 8-9-10 Nopember 2014, di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.
Kamis, 30 Oktober 2014
TEORI DAN PRAKTEK
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 24 Oktober 2014
YANG PALING KAU SAYANGI
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 23 Oktober 2014
PELANGI
Rabu, 08 Oktober 2014
PERLOMBAAN KANCIL DAN KERA
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1